Kemurahan Allah Sampai Pun pada Orang Kafir
Allah Ta’ala berfirman,
كُلًّا نُمِدُّ هَؤُلَاءِ وَهَؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا
“Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan 
itu, Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu 
tidak dapat dihalangi.” (QS. Al Isra’: 20).Kemurahan yang disebutkan di atas ditujukan pada orang mukmin dan orang kafir. Disebutkan dalam dua ayat sebelumnya, Allah Ta’ala berfirman,
مَنْ
 كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ 
نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا
“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami 
segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang 
kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan 
memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.” (QS. Al Isra’: 18).Yang kedua adalah orang-orang beriman, sebagaimana disebut dalam ayat,
وَمَنْ أَرَادَ الْآَخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا
“Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha 
ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka 
itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS. Al Isra’: 19).Sikap Orang Beriman dan Orang Kafir pada Rezeki
Orang beriman diberikan rezeki oleh Allah. Mereka diberi rezeki yang halal yang digunakan untuk ketaatan dan bersyukur pada Allah. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang 
baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
 benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al Baqarah: 172).Sedangkan orang kafir mendapatkan kesenangan dunia sebagaimana halnya hewan ternak yang bersenang-senang di muka bumi. Kelak mereka akan disiksa di neraka. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذْ
 قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آَمِنًا وَارْزُقْ 
أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آَمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ 
الْآَخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ 
إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah 
negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari 
buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah
 dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku
 beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka
 dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”.” (QS. Al Baqarah: 126).Dalam dua ayat di atas disebutkan bahwa rezeki itu penyebutan untuk orang beriman. Sedangkan bagi orang kafir disebut dengan mataa’ atau kesenangan duniawi.
Sumber : Rumaysho.Com






0 komentar:
Posting Komentar