Menurut fiqih, muamalah ialah tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditentukan. Yang termasuk dalam hal muamalah adalah jual beli, sewa menyewa, upah mengupah, pinjam meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat dan lain-lain.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang
lain, masing-masing berhajat kepada yang lain, bertolong-tolongan,
tukar menukar keperluan dalam urusan kepentingan hidup baik dengan cara
jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam atau suatu usaha yang lain baik
bersifat pribadi maupun untuk kemaslahatan umat. Dengan demikian akan
terjadi suatu kehidupan yang teratur dan menjadi ajang silaturrahmi yang
erat.
Azaz-Azaz Transaksi Ekonomi Islam
Dalam hal bermuamalah, ruang lingkupnya sangat luas. Agama islam dalam
hal ini memberikan tuntunan secara global. Para ahli fikih memberikan
rumusan prinsip umum dalam bermuamalah, yaitu berupa kaidah ushul fiqih
“asal hukum dalam setiap masalah yang berhubungan dengan muamalah adalah
jaiz atau boleh, sampai ditemukan adanya dalil yang melarangnya.
Dalam transaksi dijalankan secara sukarela atau tanpa paksaan dari
pihak manapun antara kedua belah pihak dan dalam pelaksanaannya
dilandasi dengan niat yang baik dan tulus agar kecurangan dapat
dihindarinya.
Transaksi ekonomi dalam islam dapat
dicontohkan seperti aktivitas di pasar yang para pedagangnya menggunakan
system perdagangan secara Islam.
MUAMALAH
Muamalah
Menurut fiqih, muamalah ialah tukar menukar barang atau sesuatu yang
memberi manfaat dengan cara yang ditentukan. Yang termasuk dalam hal
muamalah adalah jual beli, sewa menyewa, upah mengupah, pinjam meminjam,
urusan bercocok tanam, berserikat dan lain-lain.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang
lain, masing-masing berhajat kepada yang lain, bertolong-tolongan,
tukar menukar keperluan dalam urusan kepentingan hidup baik dengan cara
jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam atau suatu usaha yang lain baik
bersifat pribadi maupun untuk kemaslahatan umat. Dengan demikian akan
terjadi suatu kehidupan yang teratur dan menjadi ajang silaturrahmi yang
erat.
Agar hak masing-masing tidak sia-sia dan
guna menjaga kemaslahatan umat, maka agar semuanya dapat berjalan dengan
lancar dan teratur, agama Islam memberikan peraturan yang
sebaik-baiknya aturan.
Azaz-Azaz Transaksi Ekonomi Islam
Dalam hal bermuamalah, ruang lingkupnya sangat luas. Agama islam dalam
hal ini memberikan tuntunan secara global. Para ahli fikih memberikan
rumusan prinsip umum dalam bermuamalah, yaitu berupa kaidah ushul fiqih
“asal hukum dalam setiap masalah yang berhubungan dengan muamalah adalah
jaiz atau boleh, sampai ditemukan adanya dalil yang melarangnya.
Dalam transaksi dijalankan secara sukarela atau tanpa paksaan dari
pihak manapun antara kedua belah pihak dan dalam pelaksanaannya
dilandasi dengan niat yang baik dan tulus agar kecurangan dapat
dihindarinya.
Transaksi ekonomi dalam islam dapat
dicontohkan seperti aktivitas di pasar yang para pedagangnya menggunakan
system perdagangan secara Islam.
Implementasi Transaksi Ekonomi Islam
1. Jual Beli
Jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang yang lain dengan cara yang tertentu (akad). Firman Allah SWT:
Artinya : “ Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS Al Baqarah (2) : 275).
Dalam jual beli terdapat rukun dan syaratnya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
*. Penjual dan pembeli. Syarat keduanya adalah berakal, baligh, dan berhak
menggunakan hartanya
*. Uang dan benda yang dibeli. Syaratnya keduanya adalah: suci, ada manfaatnya,
keadaan barang itu dapat diserahkan, barang itu diketahui oleh si penjual dan si
pembeli
*. Ijab qabul. Unsur utama dalam jual beli yaitu ketulusan antara penjual dan pembeli.
Selain rukun dan
syaratnya, dalam jual beli terdapat istilah khiyar. Khiyat artinya boleh
memilih antara dua, meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya.
Jenis khiyat ada tiga macam yaitu Khiyar majlis, khiyat syarat dan
khiyar ‘aibi. Khiyar majlis maksudnya, si pembeli dan si penjual boleh
memilih antara dua perkara selama keduanya masih tetap di tempat jual
beli. Khiyar syarat maksudnya, khiyar itu dijadikan syarat sewaktu akad.
Dan khiyar ‘aibi maksudnya, si pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya, apabila terdapat cacat
Macam jual beli
Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak
terlarang, jual beli yang terlarang dan tidak sah, jual beli yang sah
tetapi terlarang, monopoli dan najsi. Jual beli yang sah dan tidak
terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh agama artinya, jual beli
yang memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Sedangkan jual beli yang
terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama, artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya jual
beli. Dan jual beli yang sah tapi terlarang yaitu jual belinya sah,
tidak membatalkan akad dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam
karena menyakiti si penjual, si pembeli atau orang lain; menyempitkan
gerakan pasaran dn merusak ketentraman umum. Monopoli yaitu menimbun
barang dengan tujuan supaya orang lain tidak dapat membelinya dan najsyi
adalah menawar barang dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar
membeli barang yang ditawarkannya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selain rukun dan
syaratnya, dalam jual beli terdapat istilah khiyar. Khiyat artinya boleh
memilih antara dua, meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya.
Jenis khiyat ada tiga macam yaitu Khiyar majlis, khiyat syarat dan
khiyar ‘aibi. Khiyar majlis maksudnya, si pembeli dan si penjual boleh
memilih antara dua perkara selama keduanya masih tetap di tempat jual
beli. Khiyar syarat maksudnya, khiyar itu dijadikan syarat sewaktu akad.
Dan khiyar ‘aibi maksudnya, si pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya, apabila terdapat cacat
Macam jual beli
Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak
terlarang, jual beli yang terlarang dan tidak sah, jual beli yang sah
tetapi terlarang, monopoli dan najsi. Jual beli yang sah dan tidak
terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh agama artinya, jual beli
yang memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Sedangkan jual beli yang
terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama, artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya jual
beli. Dan jual beli yang sah tapi terlarang yaitu jual belinya sah,
tidak membatalkan akad dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam
karena menyakiti si penjual, si pembeli atau orang lain; menyempitkan
gerakan pasaran dn merusak ketentraman umum. Monopoli yaitu menimbun
barang dengan tujuan supaya orang lain tidak dapat membelinya dan najsyi
adalah menawar barang dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar
membeli barang yang ditawarkannya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Macam jual beli
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selain rukun dan
syaratnya, dalam jual beli terdapat istilah khiyar. Khiyat artinya boleh
memilih antara dua, meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya.
Jenis khiyat ada tiga macam yaitu Khiyar majlis, khiyat syarat dan
khiyar ‘aibi. Khiyar majlis maksudnya, si pembeli dan si penjual boleh
memilih antara dua perkara selama keduanya masih tetap di tempat jual
beli. Khiyar syarat maksudnya, khiyar itu dijadikan syarat sewaktu akad.
Dan khiyar ‘aibi maksudnya, si pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya, apabila terdapat cacat
Macam jual beli
Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak
terlarang, jual beli yang terlarang dan tidak sah, jual beli yang sah
tetapi terlarang, monopoli dan najsi. Jual beli yang sah dan tidak
terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh agama artinya, jual beli
yang memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Sedangkan jual beli yang
terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama, artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya jual
beli. Dan jual beli yang sah tapi terlarang yaitu jual belinya sah,
tidak membatalkan akad dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam
karena menyakiti si penjual, si pembeli atau orang lain; menyempitkan
gerakan pasaran dn merusak ketentraman umum. Monopoli yaitu menimbun
barang dengan tujuan supaya orang lain tidak dapat membelinya dan najsyi
adalah menawar barang dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar
membeli barang yang ditawarkannya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selain rukun dan
syaratnya, dalam jual beli terdapat istilah khiyar. Khiyat artinya boleh
memilih antara dua, meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya.
Jenis khiyat ada tiga macam yaitu Khiyar majlis, khiyat syarat dan
khiyar ‘aibi. Khiyar majlis maksudnya, si pembeli dan si penjual boleh
memilih antara dua perkara selama keduanya masih tetap di tempat jual
beli. Khiyar syarat maksudnya, khiyar itu dijadikan syarat sewaktu akad.
Dan khiyar ‘aibi maksudnya, si pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya, apabila terdapat cacat
Macam jual beli
Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak
terlarang, jual beli yang terlarang dan tidak sah, jual beli yang sah
tetapi terlarang, monopoli dan najsi. Jual beli yang sah dan tidak
terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh agama artinya, jual beli
yang memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Sedangkan jual beli yang
terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama, artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya jual
beli. Dan jual beli yang sah tapi terlarang yaitu jual belinya sah,
tidak membatalkan akad dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam
karena menyakiti si penjual, si pembeli atau orang lain; menyempitkan
gerakan pasaran dn merusak ketentraman umum. Monopoli yaitu menimbun
barang dengan tujuan supaya orang lain tidak dapat membelinya dan najsyi
adalah menawar barang dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar
membeli barang yang ditawarkannya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selain rukun dan
syaratnya, dalam jual beli terdapat istilah khiyar. Khiyat artinya boleh
memilih antara dua, meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya.
Jenis khiyat ada tiga macam yaitu Khiyar majlis, khiyat syarat dan
khiyar ‘aibi. Khiyar majlis maksudnya, si pembeli dan si penjual boleh
memilih antara dua perkara selama keduanya masih tetap di tempat jual
beli. Khiyar syarat maksudnya, khiyar itu dijadikan syarat sewaktu akad.
Dan khiyar ‘aibi maksudnya, si pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya, apabila terdapat cacat
Macam jual beli
Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak
terlarang, jual beli yang terlarang dan tidak sah, jual beli yang sah
tetapi terlarang, monopoli dan najsi. Jual beli yang sah dan tidak
terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh agama artinya, jual beli
yang memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Sedangkan jual beli yang
terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama, artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya jual
beli. Dan jual beli yang sah tapi terlarang yaitu jual belinya sah,
tidak membatalkan akad dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam
karena menyakiti si penjual, si pembeli atau orang lain; menyempitkan
gerakan pasaran dn merusak ketentraman umum. Monopoli yaitu menimbun
barang dengan tujuan supaya orang lain tidak dapat membelinya dan najsyi
adalah menawar barang dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar
membeli barang yang ditawarkannya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selain rukun dan
syaratnya, dalam jual beli terdapat istilah khiyar. Khiyat artinya boleh
memilih antara dua, meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya.
Jenis khiyat ada tiga macam yaitu Khiyar majlis, khiyat syarat dan
khiyar ‘aibi. Khiyar majlis maksudnya, si pembeli dan si penjual boleh
memilih antara dua perkara selama keduanya masih tetap di tempat jual
beli. Khiyar syarat maksudnya, khiyar itu dijadikan syarat sewaktu akad.
Dan khiyar ‘aibi maksudnya, si pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya, apabila terdapat cacat
Macam jual beli
Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak
terlarang, jual beli yang terlarang dan tidak sah, jual beli yang sah
tetapi terlarang, monopoli dan najsi. Jual beli yang sah dan tidak
terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh agama artinya, jual beli
yang memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Sedangkan jual beli yang
terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama, artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya jual
beli. Dan jual beli yang sah tapi terlarang yaitu jual belinya sah,
tidak membatalkan akad dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam
karena menyakiti si penjual, si pembeli atau orang lain; menyempitkan
gerakan pasaran dn merusak ketentraman umum. Monopoli yaitu menimbun
barang dengan tujuan supaya orang lain tidak dapat membelinya dan najsyi
adalah menawar barang dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar
membeli barang yang ditawarkannya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selain rukun dan
syaratnya, dalam jual beli terdapat istilah khiyar. Khiyat artinya boleh
memilih antara dua, meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya.
Jenis khiyat ada tiga macam yaitu Khiyar majlis, khiyat syarat dan
khiyar ‘aibi. Khiyar majlis maksudnya, si pembeli dan si penjual boleh
memilih antara dua perkara selama keduanya masih tetap di tempat jual
beli. Khiyar syarat maksudnya, khiyar itu dijadikan syarat sewaktu akad.
Dan khiyar ‘aibi maksudnya, si pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya, apabila terdapat cacat
Macam jual beli
Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak
terlarang, jual beli yang terlarang dan tidak sah, jual beli yang sah
tetapi terlarang, monopoli dan najsi. Jual beli yang sah dan tidak
terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh agama artinya, jual beli
yang memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Sedangkan jual beli yang
terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama, artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya jual
beli. Dan jual beli yang sah tapi terlarang yaitu jual belinya sah,
tidak membatalkan akad dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam
karena menyakiti si penjual, si pembeli atau orang lain; menyempitkan
gerakan pasaran dn merusak ketentraman umum. Monopoli yaitu menimbun
barang dengan tujuan supaya orang lain tidak dapat membelinya dan najsyi
adalah menawar barang dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar
membeli barang yang ditawarkannya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selain rukun dan
syaratnya, dalam jual beli terdapat istilah khiyar. Khiyat artinya boleh
memilih antara dua, meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya.
Jenis khiyat ada tiga macam yaitu Khiyar majlis, khiyat syarat dan
khiyar ‘aibi. Khiyar majlis maksudnya, si pembeli dan si penjual boleh
memilih antara dua perkara selama keduanya masih tetap di tempat jual
beli. Khiyar syarat maksudnya, khiyar itu dijadikan syarat sewaktu akad.
Dan khiyar ‘aibi maksudnya, si pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya, apabila terdapat cacat
Macam jual beli
Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak
terlarang, jual beli yang terlarang dan tidak sah, jual beli yang sah
tetapi terlarang, monopoli dan najsi. Jual beli yang sah dan tidak
terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh agama artinya, jual beli
yang memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Sedangkan jual beli yang
terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama, artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya jual
beli. Dan jual beli yang sah tapi terlarang yaitu jual belinya sah,
tidak membatalkan akad dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam
karena menyakiti si penjual, si pembeli atau orang lain; menyempitkan
gerakan pasaran dn merusak ketentraman umum. Monopoli yaitu menimbun
barang dengan tujuan supaya orang lain tidak dapat membelinya dan najsyi
adalah menawar barang dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar
membeli barang yang ditawarkannya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selain rukun dan
syaratnya, dalam jual beli terdapat istilah khiyar. Khiyat artinya boleh
memilih antara dua, meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya.
Jenis khiyat ada tiga macam yaitu Khiyar majlis, khiyat syarat dan
khiyar ‘aibi. Khiyar majlis maksudnya, si pembeli dan si penjual boleh
memilih antara dua perkara selama keduanya masih tetap di tempat jual
beli. Khiyar syarat maksudnya, khiyar itu dijadikan syarat sewaktu akad.
Dan khiyar ‘aibi maksudnya, si pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya, apabila terdapat cacat
Macam jual beli
Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak
terlarang, jual beli yang terlarang dan tidak sah, jual beli yang sah
tetapi terlarang, monopoli dan najsi. Jual beli yang sah dan tidak
terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh agama artinya, jual beli
yang memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Sedangkan jual beli yang
terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama, artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya jual
beli. Dan jual beli yang sah tapi terlarang yaitu jual belinya sah,
tidak membatalkan akad dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam
karena menyakiti si penjual, si pembeli atau orang lain; menyempitkan
gerakan pasaran dn merusak ketentraman umum. Monopoli yaitu menimbun
barang dengan tujuan supaya orang lain tidak dapat membelinya dan najsyi
adalah menawar barang dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar
membeli barang yang ditawarkannya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selain rukun dan
syaratnya, dalam jual beli terdapat istilah khiyar. Khiyat artinya boleh
memilih antara dua, meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya.
Jenis khiyat ada tiga macam yaitu Khiyar majlis, khiyat syarat dan
khiyar ‘aibi. Khiyar majlis maksudnya, si pembeli dan si penjual boleh
memilih antara dua perkara selama keduanya masih tetap di tempat jual
beli. Khiyar syarat maksudnya, khiyar itu dijadikan syarat sewaktu akad.
Dan khiyar ‘aibi maksudnya, si pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya, apabila terdapat cacat
Macam jual beli
Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak
terlarang, jual beli yang terlarang dan tidak sah, jual beli yang sah
tetapi terlarang, monopoli dan najsi. Jual beli yang sah dan tidak
terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh agama artinya, jual beli
yang memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Sedangkan jual beli yang
terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama, artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya jual
beli. Dan jual beli yang sah tapi terlarang yaitu jual belinya sah,
tidak membatalkan akad dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam
karena menyakiti si penjual, si pembeli atau orang lain; menyempitkan
gerakan pasaran dn merusak ketentraman umum. Monopoli yaitu menimbun
barang dengan tujuan supaya orang lain tidak dapat membelinya dan najsyi
adalah menawar barang dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar
membeli barang yang ditawarkannya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_55001469a33311537250faa7
Selain rukun dan
syaratnya, dalam jual beli terdapat istilah khiyar. Khiyat artinya boleh
memilih antara dua, meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya.
Jenis khiyat ada tiga macam yaitu Khiyar majlis, khiyat syarat dan
khiyar ‘aibi. Khiyar majlis maksudnya, si pembeli dan si penjual boleh
memilih antara dua perkara selama keduanya masih tetap di tempat jual
beli. Khiyar syarat maksudnya, khiyar itu dijadikan syarat sewaktu akad.
Dan khiyar ‘aibi maksudnya, si pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya, apabila terdapat cacat
Macam jual beli
Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak
terlarang, jual beli yang terlarang dan tidak sah, jual beli yang sah
tetapi terlarang, monopoli dan najsi. Jual beli yang sah dan tidak
terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh agama artinya, jual beli
yang memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Sedangkan jual beli yang
terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama, artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya jual
beli. Dan jual beli yang sah tapi terlarang yaitu jual belinya sah,
tidak membatalkan akad dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam
karena menyakiti si penjual, si pembeli atau orang lain; menyempitkan
gerakan pasaran dn merusak ketentraman umum. Monopoli yaitu menimbun
barang dengan tujuan supaya orang lain tidak dapat membelinya dan najsyi
adalah menawar barang dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar
membeli barang yang ditawarkannya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_5500146
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/muamalah_5500146
Sumber : http://www.kompasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar