Apa faedah dari Allah tidak tidur dan tidak ngantuk?
Dalam ayat kursi seperti kita tahu terdapat penggalan ayat berikut,
لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
“Allah tidak mengantuk dan tidak tidur.” (QS. Al-Baqarah: 255)
Seperti yang kita tahu makna al-hayyu al-qayyum adalah Allah itu
memiliki sifat hidup yang sempurna dan Allah tidak bergantung pada
makhluk-Nya. Kata Syaikh As-Sa’di, di antara bentuk kesempurnaan dari
sifat Allah al-hayyu al-qayyum, Allah itu tidak mengantuk dan tidak
tidur. (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hlm. 102)
Syaikh Abu Bakr Al-Jazairi berkata bahwa kantuk dan tidur adalah
sifat kekurangan. Sedangkan Allah Ta’ala memiliki sifat yang sempurna
secara mutlak. Kalimat yang menyatakan Allah tidak ngantuk dan tidak
tidur ada kaitan dengan kalimat sebelumnya dalam ayat. Yaitu siapa yang
mengantuk dan tidur tentu tidak memiliki sifat qayumiyyah terhadap
makhluknya. Artinya, kalau Allah itu mengantuk dan tertidur tentu sulit
untuk menjaga, memberi rezeki dan mengatur berbagai makhluk yang ada.
(Lihat Aysar At-Tafasir, hlm. 117-118)
Sifat tidur tadi tentu lebih parah daripada kantuk.
Sumber : Rumaysho.Com
0 komentar:
Posting Komentar