Apa ada rezeki pada hati? Bagaimana bentuk rezeki tersebut?
Rezeki itu ada dua macam yaitu rezeki pada badan dan rezeki pada hati.
Rezeki pada badan yaitu rezeki yang diberikan pada hewan, manusia, jin dengan ketentuan dari Allah Yang Maha Pemurah. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا
مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ
مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah
yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu
dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata
(Lauh mahfuzh)” (QS. Huud: 6)
Rezeki pada hati yaitu rezeki berupa tauhid dan iman yang Allah
berikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Rezeki semacam ini yang
dibawa oleh para nabi dan rasul serta para da’i ilallah. Rezeki ini yang
Allah berikan kepada yang berhak mendapatkannya dan yang mau bersyukur.
Allah memberikan rezeki tersebut pada siapa yang berusaha mencari
sebab-sebabnya. Itulah Maha Hakim dan Maha Mengetahuinya Allah. Dalam
ayat disebutkan,
قُلْ
إِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ
عَلِيمٌ (73) يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو
الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (74)
“Katakanlah: “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah
memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha
Luas karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”; Allah menentukan rahmat-Nya
(kenabian) kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia
yang besar.” (QS. Ali Imran: 73-74)
Ketahuilah bahwa karunia, nikmat dan rezeki dari Allah itu begitu besar yang tak mungkin dihitung. Allah Ta’ala berfirman,
وَآَتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa
yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah,
tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat
zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34).
Rezeki pada hati itulah yang paling besar dibandingkan pada badan.
Karena rezeki pada hati yang hanya diberikan pada orang-orang yang
spesial. Buktinya dapat kita lihat dalam ayat berikut yang membicarakan
tentang diutusnya rasul dengan membawa Al-Qur’an dan As-Sunnah. Lantas
setelah itu disebut bahwa itu adalah karunia yang besar yang diberikan
pada siapa saja yang Allah kehendaki. Jadi ilmu dan iman adalah nikmat
besar yang tiada taranya. Dalam ayat disebutkan,
هُوَ
الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ
آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ
كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (2) وَآَخَرِينَ مِنْهُمْ
لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (3) ذَلِكَ فَضْلُ
اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (4)
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang ummi (yang tidak pernah
memperoleh kitab) seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan
ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka
Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya
benar-benar dalam kesesatan yang nyata, dan (juga) kepada kaum yang lain
dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang
besar.” (QS. Al Jumu’ah: 3).
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata, “Ini adalah karunia
terbesar yang Allah berikan pada siapa saja yang Allah kehendaki dari
hamba-Nya. Nikmat diutusnya Rasul tersebut lebih besar dibandingkan
dengan nikmat kesehatan badan dan keluasan rezeki, begitu pula lebih
besar dari nikmat dunia lainnya. Nikmat diin (agama) tentu
lebih besar dibandingnkan nikmat lainnya karena nikmat tersebut adalah
poros keberuntungan dan kebahagiaan yang kekal abadi.” (Tafsir As-Sa’di, hal. 911).
Jadi, jangan yang selalu diharap adalah rezeki pada badan saja. Yang
terpenting adalah rezeki pada hati, itu yang mesti selalu dipinta setiap
waktu. Moga Allah terus memberikan iman dan takwa pada kita.
Sumber : Rumaysho.Com
0 komentar:
Posting Komentar