Senin, 23 November 2015

IJTIHAD







Ijtihad Sebagai Sumber Ajaran Islam dalam upaya Memahami al-Qur’an   dan Hadis

Selain Al-Qur'an dan Hadis, ijtihad merupakan sumber ajaran dalam agama Islam. Al-Qur'anul Karim sebagai sumber utama ajaran Islam


* Pengertian ijtihad

      Kata ijtihad berasal bahasa Arab ijtahada-yajtahidu-ijtihadan yang berarti mengerahkan segala kemampuan, bersungguh-sungguh mencurahkan tenaga, atau bekerja secara optimal. Secara istilah, ijtihad berarti mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara sungguh-sungguh dalam menetapkan suatu hukum. Orang yang melakukan ijtihad dinamakan mujtahid.

*  
Syarat-syarat berijtihad sebagai sumber ajaran islam
Berikut beberapa syarat yang harus dimiliki seseorang mujtahid:
1. Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam

2.
Memiliki pemahaman tentang bahasa Arab, ilmu tafsir, usul fikih, dan tarikh (sejarah) secara          
    Mendalam,
3. Memahami cara merumuskan hukum /istinba ‘,
4. Memiliki keluhuran akhlak yang mulia.

* Kedudukan istihad dalam sumber ajaran islam
       Ijtihad memiliki kedudukan sebagai sumber hukum Islam setelah al-Qur’an dan hadis. Ijtihad dilakukan jika suatu persoalan hukumnya tidak ditemukan dalam al-Qur’an dan hadis. Namun demikian, hukum yang dihasilkan dari ijtihad tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an maupun hadis.

       Hal tersebut ditegaskan melalui sebuah hadis yang artinya: “Dari Amr bin Ash, sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda, “Apabila seorang hakim berijtihad dalam memutuskan suatu persoalan, ternyata ijtihadnya benar, maka ia mendapatkan dua pahala, dan apabila dia berijtihad, kemudian ijtihadnya salah, maka ia mendapat satu pahala.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/10/ijtihad-sebagai-sumber-ajaran-islam.html

































0 komentar:

Posting Komentar