Ijtihad Sebagai Sumber Ajaran Islam
dalam upaya Memahami al-Qur’an dan
Hadis
Selain Al-Qur'an dan Hadis, ijtihad
merupakan sumber ajaran dalam agama Islam. Al-Qur'anul Karim sebagai sumber
utama ajaran Islam
* Pengertian ijtihad
Kata ijtihad berasal bahasa Arab
ijtahada-yajtahidu-ijtihadan yang berarti mengerahkan segala kemampuan,
bersungguh-sungguh mencurahkan tenaga, atau bekerja secara optimal. Secara
istilah, ijtihad berarti mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara
sungguh-sungguh dalam menetapkan suatu hukum. Orang yang melakukan ijtihad
dinamakan mujtahid.
* Syarat-syarat berijtihad sebagai sumber ajaran islam
* Syarat-syarat berijtihad sebagai sumber ajaran islam
Berikut
beberapa syarat yang harus dimiliki seseorang mujtahid:
1. Memiliki pengetahuan yang luas dan
mendalam
2. Memiliki pemahaman tentang bahasa Arab, ilmu tafsir, usul fikih, dan tarikh (sejarah) secara
2. Memiliki pemahaman tentang bahasa Arab, ilmu tafsir, usul fikih, dan tarikh (sejarah) secara
Mendalam,
3. Memahami cara merumuskan hukum /istinba
‘,
4. Memiliki keluhuran akhlak yang
mulia.
* Kedudukan istihad dalam sumber ajaran islam
* Kedudukan istihad dalam sumber ajaran islam
Ijtihad memiliki kedudukan sebagai
sumber hukum Islam setelah al-Qur’an dan hadis. Ijtihad dilakukan jika suatu
persoalan hukumnya tidak ditemukan dalam al-Qur’an dan hadis. Namun demikian,
hukum yang dihasilkan dari ijtihad tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an
maupun hadis.
Hal tersebut ditegaskan melalui sebuah hadis yang artinya: “Dari Amr bin Ash, sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda, “Apabila seorang hakim berijtihad dalam memutuskan suatu persoalan, ternyata ijtihadnya benar, maka ia mendapatkan dua pahala, dan apabila dia berijtihad, kemudian ijtihadnya salah, maka ia mendapat satu pahala.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/10/ijtihad-sebagai-sumber-ajaran-islam.html
Hal tersebut ditegaskan melalui sebuah hadis yang artinya: “Dari Amr bin Ash, sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda, “Apabila seorang hakim berijtihad dalam memutuskan suatu persoalan, ternyata ijtihadnya benar, maka ia mendapatkan dua pahala, dan apabila dia berijtihad, kemudian ijtihadnya salah, maka ia mendapat satu pahala.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/10/ijtihad-sebagai-sumber-ajaran-islam.html
0 komentar:
Posting Komentar